Sisi Pandang Siswa Terhadap BK

Sejak diterapkan bimbingan dan penyuluhan di sekolah-sekolah terutama Sekolah Menengah Pertama maupun Atas. Perkembangan BK mengalami perubahan-perubahan. Seperti, pertama kalinya BP, (bimbingan dan penyuluhan) kemudian menjadi BK (bimbingan karier). Perubahan tersebut di latarbelakangi oleh tujuan dari penerapan BP/BK tersebut yakni memberikan bantuan kepada siswa untuk mempersiapkan masa depan (karier) mereka.

Namun di pihak lain khususnya siswa masih memandang bahwa bimbingan itu di per-untukkan kepada siswa yang sering bermasalah seperti: jarang masuk, berkelahi, bolos, pacaran dan lain sebagainya, bahkan lebih celakanya lagi bila ada guru/wali yang selalu menggiring siswanya ke Guru BP/BK, bila ada anak asuhnya yang bermasalah. Hal ini akan menambah keyakinan siswa bila berhadapan atau dipanggil oleh guru BP/BK pasti ada masalah yang akhirnya mengarah pada hukuman. Sebenarnya diterapkannya BP/BK adalah sebagai pembantu pendidikan di dalam mencapai tujuannya sesuai dengan undang-undang pendidikan.

Ilustrasi Gambar Guru BK dan Siswa Sedang Berbicara

Untuk mengantisipasi kesalah-pahaman tentang BP/BK, ada tiga pilar yang perlu dipahami yakni tujuan, siapa saya, dan ketrampilan hidup. Di bawah ini akan dicoba dijelaskan apa yang dimaksud tiga pilar di atas.

1. TUJUAN (GOAL)
Setiap siswa sebagai individu disadari atau tidak pasti mempunyai tujuan tertentu. Dalam hal ini terbatas pada tujuan masuk ke SMA/sederajat. Mungkin siswa mempunyai cita-cita menjadi orang yang berguna di masyakat, menjadi Pegawai Negeri, mempunyai istri/suami yang cantik/ganteng. Kesemuanya itu tergantung dari tujuan yang mereka dambakan.

2. SIAPA SAYA (WHO AM I)
Siapa saya yang dimaksudkan adalah individu atau siswa sendiri. Setiap siswa hendaknya mengetahui/mengenal dirinya sendiri, baik mengenal diri secara fisik maupun psikis. Setiap nama, alamat, orang tua, tinggi badan, cita-cita, minat, bakat, kemampuan dsb.

3. KETERAMPILAN HIDUP (LIFE SKILL)
Ketrampilan hidup maksudnya keterampilan untuk hidup di masa depan, setelah diterapkannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Program ini sangat jelas bermaksud membantu siswa yang tidak mempunyai kemampuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Siswa diberikan pelatihan-pelatihan, ketrampilan yang diterapkan setelah tamat dari bangku sekolah.

Bagaimana hubungan/kaitan tiga pilar pemahaman di atas, adalah sebagai berikut:
  1. Karena setiap siswa mempunyai tujuan masing-masing, tentukan/pastikan tujuan anda, karena tujuan mempengaruhi pola tingkah laku tertentu. Perjalanan tanpa tujuan, ibarat perahu tanpa nahkoda. Bila anda mempunyai kesulitan datanglah ke guru BK/BP.
  2. Kenali diri anda sendiri (siapa anda sebenarnya), bila kurang jelas minta pendapat sahabat, teman, teman dekat (pacar) dan orang tua. Bila perlu ke guru BP/BK.
  3. Anda akan memperoleh jawaban bila antara tujuan yang anda inginkan dengan keadaan/kemampuan yang anda miliki tidak nyambung. Setelah anda menyampaikan kepada guru, wali atau guru BP/BK, apakah anda memilih ketrampilan hidup (life skill), atau melanjutkan ke pendidikan lebih tinggi.

Dengan demikian dapat disimpulkan untuk mencapai sesuatu tujuan anda harus mempunyai ketrampilan hidup berdasarkan kemampuan diri sendiri.

Dimikian wacana tiga pilar untuk mengubah sisi pandang siswa terhadap BP/BK. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca. Terima kasih.

Comments

Popular posts from this blog

Arti Mimpi Muka Hitam atau Bernoda Hitam

Manfaat Daun Talas untuk Ternak dan bagi Kesehatan Anda

Arti Mimpi Melihat Gambar Hati Lambang Cinta